Senin, 15 Oktober 2012

Cantiknya Sang Juragan Kontrakan (1)


Hidup di kota memanglah sangat kejam apalagi di jatungnya ibu kota banyak orang menggantung hidupnya disana mereka merantau dan mengadu nasib disana para perantau dari luar ibu kota berusaha untuk mendapakna sesuap nasi di jatung ibu kota dengan segala usaha yang mereka bisa. Di tengahnya sibuknya jatung ibu kota dan di tengah derasnya persainagn usaha untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan yang serba mahal di ibu kota di salah satu komplek kecil yang tak jauh dari pusat kota hiduplah seorang anak perempuan dengan banyak rumah kontrakan di sekelilingnya. Rumah kontrakan tersebut bukan tak lain adalah warisan dari kedua orang tuanya, maklum karna kedua orang tuanya sudah temakan oleh usia dan tak mampu mengurusi rumah kontrakannya jadi tu kontrakan di serahkan sama anaknya.

Kebetulan gadis ini adalah anak yang paling kecil dari saudara – saudaranya yang lain, ia di minta sama orang tuanya supaya jagain mereka karna sodaranya yang lain sudah berkeluarga dan sudah menetap tinggal di luar kota bersama keluarga barunya jadi orang tuanya berpikir dari pada nantinya mereka tidak ada yang mengurus mendingan anak yang terakhir ya yang perempuan ini menetap saja di rumah selain untuk membantu mereka nantinya bakal jadi pewaris dari kontrakan yang orang tuanya bangun kalo bukan anaknya yang bungsu yang ngurusin siapa lagi, kan saudaranya si bungsu udah pada punya keluarga sendiri jadi si bungsu inilah yang jadi sasaran untuk menjadi pewaris kontrakan.

Akhirnya si bungsu ini sudah lulus dari sekolahnya di sekolah menengah pertama dan ia bercita – cita untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang perkuliahan, Orang tuanya memberikan amat sama si bungsu kalo – kalo ia sudah duduk di bangku kuliah mereka kedua orang tuanya udah gak sanggup lagi mengurus kontrakannya jadi semua kontrakan akan di serangkan sama si bungsu. Kalo kamu pengen kuliah tu kontrakan kamu yang ngurus enyak sama babeh kan udah tua jadi udah gak sanggup lagi ngurusin kontrakan yang begitu banyak lu gak mau kan enyak sama babeh jatuh sakit – sakitan karna kecapean ngurusin kontrakan.

Si bungsu pun berpikir, “Waduh bagaimana nih, gue mau kuliah aja harus ngurusin kontrakan punya enyak sama babeh kalo gak begitu kasian juga enyak, babeh bisa jatoh sakit kalo terus ngurusin kontrakan”. Saking tekadnya buat kuliah, si bungsu menyetujui saran dari enyak sama babehnya. Si bungsu kasian juga ngelihat enyak sama babehnya yang udah tua kalo harus ngurusin kontrakan jadi sekarang giliran dia yang membantu kedua orang tuanya karna sekarang ini cuman ada si bungsu yang tinggal sama enyak, babeh semua saudaranya yang lebih tua udah pada menetap di luar kota dan menetap dengan keluarga barunya disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar