Rabu, 28 Maret 2012

Sehari Bersama Bunda


Waktu itu hari minggu setelah sepulang dari car free day hp saya berbunyi dan tenyata ayah saya menelpon. Setelah berbincang bincang cukup lama ayah member tahu bahwa bunda akan pulang ke rumah. Kebetulan tempat kerja mereka cukup jauh, jarak antara Kuningan – Banten lumayan cukup jauh waktu saya berkunjung ke tempat kerja ayah sama bunda memakan wktu seharian. Mendengar berita bunda akan pulang hati ini senang sekali karna bertemu mereka itu sangatlah jarang apalagi saya ini anak satu satunya. 


Tapi walaupun anak satu satunya dan anehnya saya tak pernah dimanja sama mereka dan ayah saya bilang walaupun kamu anak satu satunya kamu tidak boleh manja dan mesti bisa mandiri.
Dalam percakapan saya sama ayah saya sempat bertanya, knapa ko bunda pulang sementara ayah gak ikut pulang? Ayah menjawab sodara ada yang mau hajatan khitanan jadi bunda pulang dulu. Bunda pulang malam selasa kata ayah sementara itu hajat khitanannya hari kamis jadi ayah memberi waktu luang untuk bunda istirahat dulu di rumah dan hari jum’at nya bunda disuruh berangkat lagi.

Dalam hati, saya harus bertemu sama bunda walaupun hanya sebentar walaupun jarak antara rumah ke sekolah itu lumayan memakan waktu 1 jam lebih. Waktu itu pas hari selasa dan kebetulan saya masih melaksanakan Ujian Akhir Sekolah dan saya berniat dalam hati setelah UAS saya akan langsung menemui bunda. Setelah selesai melaksanakan UAS tak sabar lagi untuk bertemu sama bunda yang sudah lama tak ketemu saya langsung bergegas pulang ke tempat kost untuk beres beres dan pulang kerumah. Meskipun besoknya mesti masuk pagi saya tetep pulang kerumah untuk menemui bunda.

Perjalanan ke rumah kira kira memakan waktu 1,5 jam setelah sampai di rumah alangkah senangnya hati ini bisa bertemu sama bunda. Meski besoknya saya harus berangkat lagi kesekolah dan hari jum’at nya bunda pun mesti kembali ke Banten, rasa senang yang saya rasakan  seakan mengalahkan rasa lelah yang saya rasakan. Saya akan jaga kepercayaan mereka meskipun saat ini saya jauh dari mereka.

3 komentar:

  1. Subhanallah...
    ternyata selama ini Irfan sdh hidup mandiri di kost..., hebat... hebat..
    salut saya, walau jauh dari ortu, tyt Irfan ttp jd anak yg manis tp mandiri...

    BalasHapus
  2. wah, betapa bahagianya.., begitulah perasan bahagia yang tak bisa di wakilkan dengan kata kata.aku juga anak rantau, bro, aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan..... :)

    BalasHapus
  3. Subhaanallooh...
    Semoga Allah mengampuni dosa kita dan dosa kedua orang tua kita, dan mengasihani kedua orang tua kita sebagaimana mereka berdua mengasihani kita saat kita masih kecil. Ammiin...

    Semoga Barokah

    <'@II< maH-Taj ^_^ !!

    BalasHapus